Hadiah untuk Langit
Kumpulan Puisi dan Prosa
“Karya ini adalah karya yang jujur, karya
‘anak-anak’ yang belum mendapat sorotan publik. Karya ini murni, karya mereka,
orisinal, dan tentu belum banyak media menemukannya.” Itulah alasan Kadek Sonia Piscayanti selaku
editor untuk akhirnya memunculkan Antologi Puisi dan Prosa ini. ‘Hadiah untuk
Langit’ merupakan kumpulan puisi dan prosa karya anak-anak yang sudah
berkomitmen di bidang seni khususnya sastra. “Seniman Muda”, ya itulah sebutan
yang paling pantas bagi mereka yang telah ikut meramaikan antologi ini.
Kebanyakan dari mereka tidak hanya menulis puisi dan prosa tetapi juga bermain
musik, melukis dan juga berteater, bahkan beberapa dari mereka telah diundang
untuk tampil di dalam kancah Bali Emerging Writing Festival yang merupakan
bagian dari Ubud Writers and Reader Festival, tahun 2011. Usia mereka pun,
terbilang masih belia yaitu rata-rata masih dua puluh atau kurang. Karya-karya
ini lahir dengan ketekunan, kedisiplinan, dan tentu saja perenungan yang dalam,
oleh karena itu karya ini harus ditemukan, dibaca dan dijiwai. Membaca dan menghayati
Antologi Puisi dan Sastra ini akan membuka mata dan pikiran kita. Hal berharga
yang selama ini ada di sekitar kita namun tak terjamah oleh pikiran yang seringkali
melihat hal dari sudut yang terlalu jauh.
Kita senantiasa percaya terhadap apa
yang sudah ada, tidak mencoba mengupas hal tersebut lebih dalam lagi hingga
menemukan cerita-cerita di balik kisah yang sudah berkarang di penalaran kita.
Seperti salah satu puisi yang saya kutip dari Antologi Puisi dan Prosa ‘Hadiah
untuk Langit’ di bawah ini
Padi
Manik
Sukadana
Wahai anak muda
hendaknya engkau tidak mencontoh tanaman padi
yang sering kali tumbang
karena buahnya sendiri
Singaraja, 28 April 2011
Kita
percaya dan yakin bahwa tanaman padi selalu menjadi teladan dalam menjalani
kehidupan, dengan peribahasanya yang terkenal “Seperti
ilmu padi, kian berisi kian merunduk yang
artinya: semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya, namun pernahkah kita sadari
bahwa tidak semua yang berat memiliki isi, tidak semua yang putih adalah bersih
dan tidak semua yang cantik adalah indah? Sama halnya seperti padi apabila
sebatang padi berada pada kumpulan padi yang terhampar luas maka iya akan kokoh
dari terpaan angin namun ketika ia berdiri sendiri dan dengan rendahnya ia
merunduk karena semakin berisi maka si padi akan rentan untuk tumbang. Jadi
ketika kita melihat kebaikan seseorang maka hendaknya janganlah melihat pada
hal-hal baiknya saja tetapi kita juga senantiasa harus melihat keburukan yang
ada disekelilingnya agar nantinya kita bisa mengambil segala yang baik dari
yang terbaik. Meskipun puisi dan prosa yang terdapat pada buku Hadiah untuk
Langit merupakan karya seniman-seniman muda namun kisah di dalamnya mengajarkan
kita tentang nilai kehidupan dan senantiasa mengingatkan kita bahwa kita bukan
apa-apa.
“Kaum muda
punya masa depan” Semoga J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar