ART HOUSE
Toko cendera mata, penginapan,
tempat hiburan dan turis merupakan hal yang sudah akrab kita lihat di sepanjang
jalan Singaraja-Seririt tepatnya di Lovina desa Kalibukbuk. Pemandangannya pun
masih sangat asri, Pohon-pohon tinggi yang menghiasi jalanan maupun hamparan
sawah tentu merupakan pemandangan yang
sudah sangat jarang kita temui di daerah Singaraja sekarang ini. Apabila
kita memerhatikan persawahan tersebut akan ada hal yang menyentil perasaan
kita. Sebuah bangunan kotak sederhana, tanpa dicat, dengan huruf-huruf besar
bertuliskan Art House yang dibentuk dari barang-barang bekas, akan secara
otomatis menarik perhatian kita untuk mengetahui lebih banyak hal tentang
bangunan tersebut. Art House merupakan sebuah rumah seni yang didirikan oleh seniman-seniman
yang memiliki rasa kecintaan yang tinggi terhadap seni. Art House dibuka pada
bulan Februari 2011. Tak banyak yang mengetahui keberadaan Art House. Apabila
perjalanan di tempuh dari Singaraja, untuk menuju tempat itu kita harus melalui
gang yang berada di sisi kiri jalan. Gang yang berukuran tidak lebih dari 2 meter
itu berjarak kurang lebih 200 meter dari pusat desa Klibukbuk yang di tandai
dengan persimpangan jalan lima arah “simpang lima”. Ketika hendak masuk ke
bangunan tersebut kita akan di buat kebingunan dengan bagian depan, samping maupun bagian
belakang. Art House dibangun sedemikian rupa untuk menampilkan kesan artistik
dari setiap bagian bangunan tersebut. Untuk masuk kesana terdapat dua
alternative karena disana terdapat dua buah pintu yang memiliki cara unik untuk
memasukinya yaitu lewat jalan yang berundak-undak dan dengan cara melocati
tembok. Cara itu dibuat bukan untuk menghalangi orang masuk ke tempat itu,
namun sengaja dibentuk sedemikian rupa untuk menimbulkan kesan bahwa diperlukan
usaha untuk dapat menikmati seni. Art
House dibangun dengan alasan agar seniman-seniman yang ada di Bali khusunya
yang ada di Singaraja mampu mengakrabkan diri dengan lingkungan di sekitarnya
dan sebagai wadah bagi ide-ide kreatif mereka. Ada 8 orang yang menggagasi
terbangunnya Art House. Ke delapan orang ini berasal dari kalangan yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Namun, meskipun Nasionalisme dan latar
belakang mereka berbeda, mereka tetap berkumpul untuk membicarakan ide-ide
kratif mereka dalam mendirikan Art House. Adapun orang-orang yang menggagasi terbentuknya
art house yaitu, John dan Natalie Hardy, Made Ariana, Kendi Paradika, Komang
Suaka. Carola Lips, Guy Vandevijvere dan Paulina Chevalier.
John dan Natalie Hardy adalah
sepasang suami istri yang keduanya adalah seniman. Mereka belajar dan
mengembangkan kemampuan mereka di Perancis
hingga akhirnya pindah ke Indonesia yang merupakan tempat John berasal.
Mereka telah bergabung dalam komunitas seniman lovina selama lebih dari 10
tahun bersama Made Ariana dan Kendi Paradika. Berbeda halnya dengan Komang
Suaka yang belajar dan bekerja di Belanda. Ia baru kembali ke Bali beberapa
tahun yang lalu. Seiring berjalannnya waktu ada 3 orang lagi yang tergabung
dalam Art House ini diantaranya Carola Lips, Guy Vandevijvere dan Paulina Chevalier.
Art house sendiri terbuka untuk
segala jenis kalangan baik itu seniman, pelajar, masyarakat luas maupun
wisatawan. Art House menerima siapa saja yang berkunjung ke tempat itu. Untuk
menjaga eksisitensinya, Art House mengurus pamerannya secara teratur. Pameran
akan dilaksanakan pada setiap bulan penuh atau bulan purnama yang dimulai pada
pukul 18.30. karya-karya yang dipamerkan
adalah berbagai jenis kreasi dari pemikiran-pemikiran cemerlang seniman-seniman
yang ada di Buleleng termasuk beberapa karya mahasiswa Seni Rupa Universitas
Ganesha. Benda-benda yang dipamerkan pun beragam seperti patung, photo, lukisan,
maupun design-design unik yang tentunya menarik dan mengandung nilai artistik
yang tinggi.
Art House kini dirawat oleh Made
Ariana. Made Ariana sudah mendedikasikan hidupnya untuk seni. Baginya meskipun
untuk menghasilkan sebuah karya akan membutuhkan curahan pikiran, tenaga dan
material namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu telah memberikan kesenangan,
dan akan ada rasa kepuasan tersendiri jika berhasil membuat sebuah karya yang menginspirasi
banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar